TANDA-TANDA AKHIR HIDUP KHUSNUL KHOTIMAH & SU’UL KHOTIMAH

Selasa, 30 Oktober 20120 komentar


             TANDA – TANDA  AKHIR KEHIDUPAN  YANG  BAIK
(KHUSNUL KHOTIMAH)

1.    Melafadzkan kalimat tauhid : لا اله الا الله  sebelum datang kematiannya, atau mengisyaratkan jari telunjuknya menghadap langit

Tanda-tanda yang seperti ini telah dijelaskan oleh Rosululloh Saw dalam haditsnya:من كان أخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة  “. Artinya: “Barangsiapa yang akhir kehidupannya (ajalnya) mengucapkan kalimat tauhid, maka masuk syurga”. [Hr: Abu Dawud dan Al Hakim].
Pengertian hadits diatas yaitu orang yang masih membawa aqidah tauhid, dan tidak melanggar satupun pembatal dari kalimat tersebut ketika hidupnya. Karena ucapan akan selaras dengan perbuatannya.

2.    Mengeluarkan keringat pada dahinya (keningnya)

Dari Buraidah bin Khushoib ra menceritakan, bahwa Rosululloh Saw bersabda:  المؤمن يموت بعرق الجبين "  . Artinya: “Seorang mukmin apabila meninggal dunia, maka mengeluarkan keringat dari keningnya”. [Hr: Tirmidzi & Nasa’i].
Pengertian hadits diatas yaitu tanda dari sekian tanda yang diberikan Alloh Ta;ala kepada orang yang keimanannya benar ( haqqul mukmin ) yang tidak ada sedikitpun kemunafikan dalam dirinya.

3.    Meninggal dunia pada malam jum’at atau hari jum’at

Hal ini diceritakan oleh Abdulloh bin Umar ra, bahwa Rosululloh Saw bersabda:
 " ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر". Artinya: “Tidak ada seorang muslim yang meninggal dunia pada hari jum’ah atau malam jum’ah, melainkan Alloh Ta’ala akan menyelamatkannya dari ujian siksa kubur (fitnah kubur)”. [Hr: Ahmad & Tirmidzi]. Pengertian hadits diatas yaitu bahwa Alloh telah memberikan keistimewaan dan melebihkan pada hari jum’ah dibanding dengan hari-hari yang lain dengan menjalankan segala amal yang diperintahkan sekaligus memberi kabar tentang keutamaan (fadhilah) didalamnya.

4.    Meninggal dunia ketika beramal sholih atau sedang melakukan kebaikan

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Anas bin Malik ra, ia berkata; bahwa Rosululloh Saw bersabda: " وإذا اراد الله بعبده خيرا إستعمله قبل موته ، قالوا: يارسول الله ، وكيف يستعمله ؟ قال: يوفقه لعمل صالح ثم يقبضه عليه ". . Artinya: “Apabila Alloh Ta’ala menghendaki kebaikan seorang hamba-Nya, maka Dia  akan memperindah sebelum kematiannya, para shohabat ra bertanya: bagaimana cara Alloh Ta’ala memperindah kematian seseorang ?, maka Rosululloh Saw menjelaskan: “yaitu seorang hamba akan dipermudah untuk melakukan amal kebaikan (ketaatan) sebelum Alloh Ta’ala mencabut ajalnya”. [Hr: Ahmad].
Dalam hadits yang lain diceritakan dari Hidzaifah ra, ia berkata; bahwa Rosululloh Saw bersabda: " من قال لا إله إلا الله إبتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ، ومن صام يوما إبتغاء وجه الله ختم له به دخل الجنة ، ومن تصدق بصدقة إبتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة "  . Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat tauhid dengan mengharap ridho Alloh, maka akhir kehidupannya dicatat sebagai penghuni syurga, dan barangsiapa yang berpuasa dengan mengharap ridho Alloh, maka akhir kehidupannya dicatat sebagai penghuni syurga, dan barangsiapa yang bershodaqoh (berinfak) dengan mengharap ridho Alloh, maka akhir kehidupannya dicatat sebagai penghuni syurga”. [Hr: Ahmad].
 Pengertian hadits diatas yaitu bagi orang-orang yang semasa hidupnya senang berbuat kebajikan atau rajin beramal sholih, maka Alloh akan membimbing serta mempermudah untuk menjalankan ketaatan diwaktu mendekati kematiannya. Dan segala amal ibadah apabila dilandasi dengan  mengarap ridho Alloh (ikhlas) dan mengikuti sunnah Rosululloh Saw , maka itulah yang amal yang diterima.

5.    Meninggal dunia ketika dijalan Alloh ( fie sabilillah), maka disebut syahid

Macam-macam orang yang dianggap syahid atau meninggal dunia dijalan Alloh,
sebagaimana yang diterangkan dalam haditsnya, Beliau Saw bersabda: " الشهداء خمسة : المطعون، والمبطون، والغرق، وصاحب الهدم، والشهيد في سبيل الله "  .Artinya: Bahwa kematian secara syahid itu ada lima; yaitu penyakit yang menular (tho’un), penyakit perut (misal: TBC/diare), tenggelam, tertimpa bangunan, atau syahid  dijalan Alloh (seperti: berda’wah, tholabul ilmi, ibadah haji, dll). [Hr: Muslim]
Pengertian hadits diatas yaitu Alloh Ta’ala telah mengkabarkan macam-macam syahid dunia yang dijanjikan bagi mereka yang mengalami kematian karena musibah atau kejadian tersebut.

6.    Wanita yang meninggal dunia dikarenakan kelahiran anaknya

Hal ini telah diterangkan oleh Ubadah bin Shomit ra, ia berkata, bahwa Rosululloh Saw bersabda: " المراة يقتلها ولدها جمعاء شهدة يجرها ولدها بسرره إلي الجنة " .Artinya: ”Tidaklah seorang wanita yang melahirkan anak, kemudian dia meninggal dunia disebabkan kelahirannya, maka anak tersebut akan menjadi saksi (dihadapan Alloh), dan akan menghantarkan ibunya menuju syurga” [Hr : Ahmad).
Pengertian hadits diatas yaitu keutamaan yang Alloh Ta’ala berikan berupa syahid didunia bagi wanita yang melahirkan, kemudian demi untuk menyelamatkan bayi yang dikandungnya, maka dia mengalami kematian.

7.    Meninggal dunia dalam berperang dijalan Alloh ( berjihad untuk membela agama Alloh )

Rosululloh Saw telah banyak menjelaskan didalam haditsnya  terkait dengan orang yang berperang ( berjihad ) dijalan Alloh. Antara lain: " يغفر للشهيد كل ذنب إلا الدين" .Artinya: “setiap orang yang syahid akan diampuni dosanya, kecuali kalau dia masih memiliki tanggungan hutang”. [Hr: Bukhori]. Dalam hadits yang lain diterangkan: “ketika Rosululloh Saw ditanya tentang orang yang berperang karena ingin jabatan (pangkat), karena ingin disebut sebagai pahlawan, karena ingin dipuji dan dibanggakan, manakah diantara mereka yang disebut sebagai orang yang berperang dijalan Alloh (fie sabilillah) ?, maka Beliau Saw menjelaskan: " من قاتل كلمة الله هي العليا فهو في سبيل الله "   لتكون.Artinya: “barangsiapa yang berperang (berjihad) supaya kalimat Alloh (agama Alloh) tegak, maka itulah yang disebut fie sabilillah (mati syahid)”. [Hr: Bukhori & muslim]

8.    Meninggal dunia karena membela atau mempertahankan harta, keluarga, atau kehormatan (jiwa)

Dijelaskan dalam hadits, bahwa Rosululloh Saw bersabda: " من قتل من دون ماله فهو شهيد، ومن فتل من دون  أهله فهو شهيد، ومن قتل من دون دمه فهو شهيد، ومن قتل من دون دينه فهو شهيد " .Artinya: “orang yang meninggal dunia karena membela hartanya, maka dia syahid, dan orang yang meninggal dunia karena membela keluarganya, maka dia syahid, dan orang yang meninggal dunia karena membela kehormatannya (jiwanya), maka dia syahid, dan orang yang meninggal dunia karena membela agamanya, maka dia syahid”. [Hr: Abu Dawud].
Pengertian hadits diatas yaitu segala sesuatu yang diperjuangkan dan dipertahankan diatas kebenaran walaupun harus menghadapi kematian, maka nilainya adalah kebaikan, terlebih lagi yang diperjuangkan adalah agama Alloh (dienulloh), inilah tingkatan yang paling tinggi derajatnya.



TANDA – TANDA  AKHIR  KEHIDUPAN  YANG  BURUK
( SU’UL KHOTIMAH)


1.    Meninggal dunia karena murtad (keluar dari agama islam)

Telah dijelaskan bahwa orang yang meninggal dunia dalam kondisi keluar dari agama islam (murtad), maka kematiannya dianggap sebagai orang kafir. Alloh Ta’ala berfirman  " وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ  وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ " .Artinya: “Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya, maka dia meninggal dalam kekafiran, mereka itulah yang amalannya sia-sia di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di neraka”. [Qs:Al-Baqoroh: 217]. Pengertian ayat diatas adalah bahwa  Alloh Ta’ala telah memberitahukan, siapa saja yang murtad atau keluar  dari islam menuju kekafiran, maka rusaklah atau hapuslah segala amalannya di dunia maupun di akhirat, dan apabila dia meninggal tetap diatas kekafirannya dan tidak bertaubat, sungguh dia kekal di neraka selama-lamanya.

2.    Meninggal dunia karena berbuat kekafiran, kesyirikan, dan kemunafikan

Telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang ancaman orang yang meninggal dunia membawa amal yang membatalkan keislamannya, antara lain firman Alloh: فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ ".Artinya: “Bagaimanakah keadaan mereka ( yaitu orang-orang kafir), apabila malaikat maut telah mencabut nyawa mereka sambil memukul muka dan punggung mereka?”.[Qs:Muhammad: 27]. Dan juga dijelaskan dalam ayat yang lain: " وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ " .Artinya: “Seandainya kalian melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir itu, sambil memukul muka dan punggung mereka, para malaikat berkata:” Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar “, tentulah kalian akan merasa ngeri”. [Qs:Al-Anfal:50]. Dan juga secara tegas dalam firman-Nya disebutkan:
 " وَلَو تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ "  .Artinya: “Alangkah dahsyatnya sekira kalian melihat di waktu orang-orang yang dzolim (musyrik) itu dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,sambil berkata: “Di hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan disebabkan kalian mengatakan terhadap Alloh suatu perkataan yang tidak benar (berdusta terhadap Alloh), dan karena kalian selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”. [Qs:Al-An’am:93].
Keterangan ayat-ayat diatas menerangkan tentang berita berupa ancaman, siksaan dan balasan ketika mengalami kematian ( sakaratul maut) bagi orang-orang semasa hidupnya selalu mengingkari (menolak), mendustakan, dan menentang kebenaran yang dibawa oleh para Rosul-Nya dan orang-orang yang mengikutinya”.

3. Meninggal dunia karena kefasikan berupa dosa-dosa besar dan bid’ah

Bahwa yang dimaksud dosa-dosa besar atau bid’ah tersebut adalah suatu perbuatan yang dilarang ( diharamkan ) oleh Alloh Ta’ala yang dilanggar, akan tetapi bukan termasuk pembatal keislaman ( keimanan), contohnya: minum khomer, mencuri, berzina, makan riba, durhaka kepada orangtua, membunuh, homoseksual, berjudi dan lain-lain. Sebagaimana diterangkan dalam hadits, bahwa Rosululloh Saw bersabda:  " الخمرأم الخبائث ، فمن شربها لم تقبل صلاته أربعين يوما ، فإن مات وهي في           بطنه مات ميتة جاهلية " .Artinya: “Barangsiapa yang minum minuman keras (khomer) di dunia kemudian dia mati dalam keadaan kecanduan dan tidak bertaubat, maka dia tidak akan meminumnya nanti di akhirat”. [Hr: Muslim & Ahmad].
Keterangan hadits diatas mengandung peringatan keras sekaligus ancaman bagi yang suka meminum minuman keras yaitu minuman yang mengandung alkohol baik sedikit maupun banyak hingga datang kematiannya dan belum bertaubat, maka sholatnya selama empat puluh hari tidak diterima, serta kematiannya disebut sebagai orang yang mati diatas jahiliyah (belum berislam). Wal ‘Iyadzubillah



Nb: Semoga risalah yang kami buat ini dapat memberikan pelajaran (tarbiyah), maupun peringatan (tadzkiroh) kepada kita semua, agar kita semakin banyak mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu Alloh Ta’ala sekaligus kita memohon dan berharap kepada-Nya agar nantinya kita dikelompokkan bersama para Nabi dan orang-orang sholih pada hari kiamat, serta diberi akhir kehidupan yang baik (khusnul khotimah) yaitu meninggal dalam kondisi berpegang teguh terhadap agama islam yang benar dan dijauhkan dari kematian yang buruk (su’ul khotimah).

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Saracen Militans | by | Mas Kolis
Copyright © 2012. Saracen Militans - All Rights Reserved
Template Creating by Mas Template
Powered by Blogger