TANDA – TANDA AKHIR KEHIDUPAN YANG BAIK
(KHUSNUL KHOTIMAH)
1. Melafadzkan kalimat tauhid : “لا اله الا الله “ sebelum datang
kematiannya, atau mengisyaratkan jari telunjuknya menghadap langit
Tanda-tanda yang seperti ini telah dijelaskan
oleh Rosululloh Saw dalam haditsnya: “من كان أخر كلامه لا
إله إلا الله دخل الجنة “. Artinya: “Barangsiapa
yang akhir kehidupannya (ajalnya) mengucapkan kalimat tauhid, maka masuk
syurga”. [Hr: Abu Dawud dan Al Hakim].
Pengertian hadits diatas yaitu orang yang
masih membawa aqidah tauhid, dan tidak melanggar satupun pembatal dari kalimat
tersebut ketika hidupnya. Karena
ucapan akan selaras dengan perbuatannya.
2. Mengeluarkan keringat pada dahinya (keningnya)
Dari Buraidah bin Khushoib ra menceritakan,
bahwa Rosululloh Saw bersabda: المؤمن يموت بعرق
الجبين " “. Artinya: “Seorang mukmin apabila meninggal dunia, maka
mengeluarkan keringat dari keningnya”. [Hr: Tirmidzi &
Nasa’i].
Pengertian hadits diatas yaitu tanda dari
sekian tanda yang diberikan Alloh Ta;ala kepada orang yang keimanannya benar (
haqqul mukmin ) yang tidak ada sedikitpun kemunafikan dalam dirinya.
3. Meninggal dunia pada malam jum’at atau hari jum’at
Hal ini diceritakan oleh Abdulloh bin Umar ra,
bahwa Rosululloh Saw bersabda:
" ما
من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر".
Artinya: “Tidak ada seorang muslim yang meninggal dunia pada hari jum’ah
atau malam jum’ah, melainkan Alloh Ta’ala akan menyelamatkannya dari ujian
siksa kubur (fitnah kubur)”. [Hr: Ahmad &
Tirmidzi]. Pengertian hadits diatas yaitu bahwa Alloh telah memberikan
keistimewaan dan melebihkan pada hari jum’ah dibanding dengan hari-hari yang
lain dengan menjalankan segala amal yang diperintahkan sekaligus memberi kabar
tentang keutamaan (fadhilah) didalamnya.
4. Meninggal dunia ketika beramal sholih atau sedang
melakukan kebaikan
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Anas bin
Malik ra, ia berkata; bahwa Rosululloh Saw bersabda: " وإذا اراد الله بعبده
خيرا إستعمله قبل موته ، قالوا: يارسول الله ، وكيف يستعمله ؟ قال: يوفقه لعمل
صالح ثم يقبضه عليه ". . Artinya: “Apabila Alloh Ta’ala menghendaki kebaikan
seorang hamba-Nya, maka Dia akan
memperindah sebelum kematiannya, para shohabat ra bertanya: bagaimana cara
Alloh Ta’ala memperindah kematian seseorang ?, maka Rosululloh Saw menjelaskan:
“yaitu seorang hamba akan dipermudah untuk melakukan amal kebaikan (ketaatan)
sebelum Alloh Ta’ala mencabut ajalnya”. [Hr: Ahmad].
Dalam hadits yang lain diceritakan dari
Hidzaifah ra, ia berkata; bahwa Rosululloh Saw bersabda: " من قال لا إله
إلا الله إبتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ، ومن صام يوما إبتغاء وجه الله
ختم له به دخل الجنة ، ومن تصدق بصدقة إبتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة
" . Artinya: “Barangsiapa
yang mengucapkan kalimat tauhid dengan mengharap ridho Alloh, maka akhir
kehidupannya dicatat sebagai penghuni syurga, dan barangsiapa yang berpuasa
dengan mengharap ridho Alloh, maka akhir kehidupannya dicatat sebagai penghuni
syurga, dan barangsiapa yang bershodaqoh (berinfak) dengan mengharap ridho
Alloh, maka akhir kehidupannya dicatat sebagai penghuni syurga”. [Hr:
Ahmad].
Pengertian
hadits diatas yaitu bagi orang-orang yang semasa hidupnya senang berbuat
kebajikan atau rajin beramal sholih, maka Alloh akan membimbing serta
mempermudah untuk menjalankan ketaatan diwaktu mendekati kematiannya. Dan segala amal ibadah apabila dilandasi
dengan mengarap ridho Alloh (ikhlas) dan
mengikuti sunnah Rosululloh Saw , maka itulah yang amal yang diterima.
5. Meninggal dunia
ketika dijalan Alloh ( fie sabilillah), maka disebut syahid
Macam-macam
orang yang dianggap syahid atau meninggal dunia dijalan Alloh,
sebagaimana
yang diterangkan dalam haditsnya, Beliau Saw bersabda: " الشهداء خمسة :
المطعون، والمبطون، والغرق، وصاحب الهدم، والشهيد في سبيل الله " .Artinya: “Bahwa kematian secara syahid itu ada lima; yaitu penyakit yang
menular (tho’un), penyakit perut (misal: TBC/diare), tenggelam, tertimpa
bangunan, atau syahid dijalan Alloh
(seperti: berda’wah, tholabul ilmi, ibadah haji, dll). [Hr: Muslim]
Pengertian
hadits diatas yaitu Alloh Ta’ala telah mengkabarkan macam-macam syahid dunia yang
dijanjikan bagi mereka yang mengalami kematian karena musibah atau kejadian tersebut.
6. Wanita yang meninggal dunia dikarenakan kelahiran anaknya
Hal ini
telah diterangkan oleh Ubadah bin Shomit ra, ia berkata, bahwa Rosululloh Saw
bersabda: " المراة يقتلها ولدها جمعاء شهدة يجرها ولدها بسرره إلي
الجنة "
.Artinya: ”Tidaklah seorang wanita yang melahirkan
anak, kemudian dia meninggal dunia disebabkan kelahirannya, maka anak tersebut
akan menjadi saksi (dihadapan Alloh), dan akan menghantarkan ibunya menuju
syurga” [Hr : Ahmad).
Pengertian hadits diatas yaitu keutamaan yang
Alloh Ta’ala berikan berupa syahid didunia bagi wanita yang melahirkan,
kemudian demi untuk menyelamatkan bayi yang dikandungnya, maka dia mengalami
kematian.
7. Meninggal dunia dalam
berperang dijalan Alloh ( berjihad untuk membela agama Alloh )
Rosululloh
Saw telah banyak menjelaskan didalam haditsnya terkait
dengan orang yang berperang ( berjihad ) dijalan
Alloh. Antara lain: " يغفر للشهيد كل ذنب إلا الدين" .Artinya: “setiap orang yang syahid akan diampuni
dosanya, kecuali kalau dia masih memiliki tanggungan hutang”. [Hr: Bukhori]. Dalam hadits yang lain
diterangkan: “ketika Rosululloh Saw ditanya tentang orang yang berperang
karena ingin jabatan (pangkat), karena ingin disebut sebagai pahlawan, karena
ingin dipuji dan dibanggakan, manakah diantara mereka yang disebut sebagai
orang yang berperang dijalan Alloh (fie sabilillah) ?, maka Beliau Saw
menjelaskan: "
من قاتل كلمة الله هي العليا فهو في سبيل الله " لتكون.Artinya:
“barangsiapa yang
berperang (berjihad) supaya kalimat Alloh (agama Alloh) tegak, maka itulah yang
disebut fie sabilillah (mati syahid)”. [Hr: Bukhori & muslim]
8. Meninggal dunia
karena membela atau mempertahankan harta, keluarga, atau kehormatan (jiwa)
Dijelaskan dalam hadits, bahwa Rosululloh Saw
bersabda:
" من قتل من دون ماله فهو شهيد، ومن فتل من دون أهله فهو شهيد، ومن قتل من دون دمه فهو شهيد،
ومن قتل من دون دينه فهو شهيد " .Artinya: “orang yang meninggal dunia karena membela
hartanya, maka dia syahid, dan orang yang meninggal dunia karena membela
keluarganya, maka dia syahid, dan orang yang meninggal dunia karena membela
kehormatannya (jiwanya), maka dia syahid, dan orang yang meninggal dunia karena
membela agamanya, maka dia syahid”. [Hr: Abu Dawud].
Pengertian hadits diatas yaitu segala sesuatu
yang diperjuangkan dan dipertahankan diatas kebenaran walaupun harus menghadapi
kematian, maka nilainya adalah kebaikan, terlebih lagi yang diperjuangkan
adalah agama Alloh (dienulloh), inilah tingkatan yang paling tinggi derajatnya.
TANDA – TANDA AKHIR KEHIDUPAN
YANG BURUK
( SU’UL KHOTIMAH)
1. Meninggal dunia karena murtad (keluar dari agama islam)
Telah dijelaskan bahwa orang yang meninggal
dunia dalam kondisi keluar dari agama islam (murtad), maka kematiannya dianggap
sebagai orang kafir. Alloh Ta’ala berfirman " وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ
كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ "
.Artinya: “Barangsiapa yang murtad diantara kalian
dari agamanya, maka dia meninggal dalam kekafiran, mereka itulah yang amalannya
sia-sia di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di neraka”. [Qs:Al-Baqoroh: 217]. Pengertian ayat diatas adalah
bahwa Alloh Ta’ala telah memberitahukan,
siapa saja yang murtad atau keluar dari
islam menuju kekafiran, maka rusaklah atau hapuslah segala amalannya di dunia
maupun di akhirat, dan apabila dia meninggal tetap diatas kekafirannya dan
tidak bertaubat, sungguh dia kekal di neraka selama-lamanya.
2.
Meninggal dunia karena berbuat kekafiran, kesyirikan, dan kemunafikan
Telah disebutkan dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang ancaman orang yang meninggal dunia membawa amal
yang membatalkan keislamannya, antara lain firman Alloh: فَكَيْفَ إِذَا
تَوَفَّتْهُمُ الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ " “ .Artinya: “Bagaimanakah keadaan mereka ( yaitu orang-orang kafir),
apabila malaikat maut telah mencabut nyawa mereka sambil memukul muka dan
punggung mereka?”.[Qs:Muhammad: 27]. Dan juga dijelaskan dalam ayat yang
lain: " وَلَوْ تَرَى
إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ
وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ " .Artinya: “Seandainya kalian melihat ketika para malaikat mencabut nyawa
orang-orang kafir itu, sambil memukul muka dan punggung mereka, para malaikat
berkata:” Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar “, tentulah kalian akan
merasa ngeri”. [Qs:Al-Anfal:50]. Dan juga secara tegas dalam firman-Nya
disebutkan:
" وَلَو تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالْمَلائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ
تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ
الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ " .Artinya: “Alangkah dahsyatnya sekira
kalian melihat di waktu orang-orang yang dzolim (musyrik) itu dalam tekanan
sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,sambil berkata:
“Di hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan disebabkan
kalian mengatakan terhadap Alloh suatu perkataan yang tidak benar (berdusta
terhadap Alloh), dan karena kalian selalu menyombongkan diri terhadap
ayat-ayat-Nya”. [Qs:Al-An’am:93].
Keterangan ayat-ayat diatas menerangkan tentang
berita berupa ancaman, siksaan dan balasan ketika mengalami kematian (
sakaratul maut) bagi orang-orang semasa hidupnya selalu mengingkari (menolak),
mendustakan, dan menentang kebenaran yang dibawa oleh para Rosul-Nya dan
orang-orang yang mengikutinya”.
3. Meninggal dunia
karena kefasikan berupa dosa-dosa besar dan bid’ah
Bahwa
yang dimaksud dosa-dosa besar atau bid’ah tersebut adalah suatu perbuatan yang
dilarang ( diharamkan ) oleh Alloh Ta’ala yang dilanggar, akan tetapi bukan
termasuk pembatal keislaman ( keimanan), contohnya: minum khomer, mencuri,
berzina, makan riba, durhaka kepada orangtua, membunuh, homoseksual, berjudi
dan lain-lain. Sebagaimana diterangkan dalam hadits, bahwa Rosululloh Saw
bersabda: " الخمرأم الخبائث ،
فمن شربها لم تقبل صلاته أربعين يوما ، فإن مات وهي في بطنه مات ميتة جاهلية
" .Artinya: “Barangsiapa
yang minum minuman keras (khomer) di dunia kemudian dia mati dalam keadaan
kecanduan dan tidak bertaubat, maka dia tidak akan meminumnya nanti di akhirat”.
[Hr: Muslim & Ahmad].
Keterangan hadits diatas mengandung peringatan
keras sekaligus ancaman bagi yang suka meminum minuman keras yaitu minuman yang
mengandung alkohol baik sedikit maupun banyak hingga datang kematiannya dan belum
bertaubat, maka sholatnya selama empat puluh hari tidak diterima, serta
kematiannya disebut sebagai orang yang mati diatas jahiliyah (belum berislam).
Wal ‘Iyadzubillah
Nb: Semoga risalah yang kami buat ini dapat
memberikan pelajaran (tarbiyah), maupun peringatan (tadzkiroh) kepada kita
semua, agar kita semakin banyak mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu
Alloh Ta’ala sekaligus kita memohon dan berharap kepada-Nya agar nantinya kita
dikelompokkan bersama para Nabi dan orang-orang sholih pada hari kiamat, serta
diberi akhir kehidupan yang baik (khusnul khotimah) yaitu meninggal dalam kondisi
berpegang teguh terhadap agama islam yang benar dan dijauhkan dari kematian
yang buruk (su’ul khotimah).
Posting Komentar