Arus Dunia Begitu Kuat

Jumat, 05 Oktober 20120 komentar



Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Kenikmatan Allah dalam bentuk menghindarkanku dari dunia lebih utama daripada kenikmatannya berupa pemberiannya dalam urusa dunia." [ Abu Hazim ]

Saudaraku,
Tak satupun orang yang mau merugi.tak mungkin ada orang yang senang memperoleh kesengsaraan dan penderitaan.apalagi bila kerugian,kesengsaraan dan penderitaan itu abadi dan selama-lamanya.tak ada juga orang yang mau menolak kesempatan hidup senang dan penuh kenikmatan.apalagi bila keuntungan,kesenangan dan kenikmatan itu bersifat abadi.

Ya.inilah yang diuraikan oleh Imam Ibnul Qayyim,"bagaimana orang yang berakal mau menjual surga dan segala isinya dengan nafsu syahwat yang kenikmatannya hanya sebentar?"

Alangkah indahnya komentar seorang zahid,Yahya bin Muadz tentang hal ini saat ia mengatakan,"pembangkangan terhadap Allah itu tidak mulia dan mengutamakan dunia atas akhirat itu adalah tidak bijaksana.maksudnya adalah karena orang yang hina dan bodoh saja yang selalu melihat pada masalah syahwat saja,tapi tidak pada akibat yang ditimbulkannya".

Saudaraku,
jangan terjebak jatuh mengikuti daya tarik duniawi yang memang sudah sangat menggiurkan itu.ingatlah,bahwa yang akan lenyap itu disegerakan pemberiannya oleh Allah swt.dunia ini tidak abadi,dan orang yang memilihnya dengan mengabaikan keakhiratan,bisa saja diberikan oleh Allah sebagai kenikmatan.tapi hal itu akan berakibat mengharamkan kelezatan akhirat yang abadi.

Syaikhul Muhammad Al Maraghi mengomentari Firman Allah swt yang artinya,"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) maka kami segerakan baginya kehidupan didunia itu apa yang kami kehendaki,bagi orang yang kami kehendaki,dan kami tentukan baginya neraka jahannam,ia akan memasuki nya dalam keadaan tercela dan terusir." [Al isra:18]

Menurutnya,yang dimaksud ayat tersebut adalah orang yang menginginkan dunia yang segera."untuk dunia ia bekerja dan berusaha,untuk dunia ia berharap,tidak yakin dengan hari akhir,ia tidak berharap pahala,tidak takut pada hukuman Allah atas apa yang ia kerjakan.Allah swt akan berikan bagiannya didunia sebagaimana Allah kehendaki dari keluasan rezki,dan keluasan penghidupan.Kemudian Allah tempatkan ketika ia sampai diakhirat jahannam dalam kondisi tercela karena ia sedikit bersyukur dan karena keburukkan amalnya." [Tafsir Al maraghi,5/27]

Saudaraku yang dikasihi Allah swt,
Kita jadi mengerti latar belakang sikap para sahabat dan para salafussholeh lainnya yang sangat takut dan sensitif pada harta dunia.hingga,salah seorang mereka begitu waspada melihat berkucurnya nikmat duniawi pada salah seorang dari mereka.lihatlah bagaimana perkataan Abu Halim Salmah bin Dinar,seorang tokoh generasi Tabi'in yang mengatakan , "Jika engkau mendapati Allah swt memberikan nikmatnya kepadamu dalam kondisi engkau melanggar perintahnya maka berhati-hatilah." [ Shifatush Shafwah 2/157]

Abu Hazim juga yang mengatakan,:
"Kenikmatan Allah dalam bentuk menghindarkanku dari dunia lebih utama daripada kenikmatannya berupa pemberiannya dalam urusaN dunia.Karena aku melihat Allah swt memberikan dunia kepada suatu kaum,tapi kemudian kaum itu hancur." [Siyar A'lam Nubala,6/985]

saudaraku,mari kuatkan pegangan tangan kita pada tali iman.karena tarikan dunia sungguh menawan dan mampu menarik kita untuk mengikuti arusnya yang semakin deras.betapa banyak waktu yang telah kita gunakan untuk kepentingan duniawi,ketimbang kepentingan akhirat.mengena sekali ungkapan seorang ta'biin yang bernama aun bin abdillah,"sesungguhnya orang-orang sebelum kami mereka menjadikan dunia sebagai sisi dari kepentingan akhirat mereka,sementera kalian menjadikan akhirat sebagai sisa dari kesibukkan dunia kalian." [sifatush shafwah,3/101]

kenali dan sadarilah bahayanya arus dan tarikan dunia.insafilah bahwa dunia itu memang penuh badai fitnah yang bisa menghancurkan hidup seseorang.jika kita terus menerus lalai dari akhirat dan membeli dunia dengan mengorbankan akhirat,maka kita sungguh berada dalam bencana dan ancaman bahaya yang sangat besar.menyeret pada kemaksiatan yang mungkin menjadi penutup usia yang Allah berikan selama ini."Ya Allah,lindungilah kami dari akhir hidup yang buruk..."

Zainal Abidin ali bin al husein pernah ditanta "siapakah orang yang paling terancam bahaya?" ia mengatakan,"yang tidak melihat dunia sebagai bahaya untuk dirinya." [Uyun Akhbar,2/230]

Lari dari dunia tidak berarti meninggalkan dunia secara keseluruhan kemudian membiarkan nya dikuasai orang-orang penghamba nafsu untuk digunakan semau mereka.sementara kita lebih memilih miskin dari kaya.lari dari dunia berarti tidak menjadikan dunia cita-cita akhir dalam hidup.tidak menempatkan dunia diatas kepentingan akhirat.tidak menyediakan aktivitas untuk dunia dengan mengabaikan aktivitas untuk akhirat.dunia yang tidak menyibukkan kita dari ibadah kepada Allah swt yang menciptakan kita untuk beribadah.

Saudaraku,
setidaknya ada dua hal penting kita garis bawahi dari firman Allah swt surat al isra ayat 18,tentang pilihan orang yang jatuh pada dunia.meski dalam ayat itu Allah menyebutkan akan memberi dunia kepada orang yang menghendaki kesegeraan didunia,tapi pemberian itu terikat dengan dua syarat :

syarat pertama,Allah sebutkan pemberian itu adalah sebatas "maa nasyaa" yg artinya sebatas yang Allah kehendaki untuk disegerakan.bukan sebagaimana kehendak orang yg menginginkannya.karena itu kita juga banyak melihat orang yg menghendaki kesegeraan kenikmatan harta didunia tidak memperoleh apa yang ia inginkan segera.

syarat kedua,firman Allah itu juga diiringi dengan ungkapan "liman nuriidu" yakni kepada suapa yang kami kehendaki.artinya ,tidak semua orang juga memperoleh itu kecuali yang Allah kehendaki.[Tafsie Al Maraghi,5/27]

Maka,Jelas-jelas merugilah orang yang menghibahkan hidupnya hanya untuk dunia.karena belum tentu ia memperoleh kenikmatan yang diingini,tapi ia dijamin dengan kesengsaraan yang tiada terkita.


Sumber:

"Mencari Mutiara Didasar Hati : catatan perenungan ruhani" 
Oleh Muhammad Nursani,
Hal.116-121,
penerbit :Tarbawi press.


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Saracen Militans | by | Mas Kolis
Copyright © 2012. Saracen Militans - All Rights Reserved
Template Creating by Mas Template
Powered by Blogger